Jumat, 17 April 2015
Anggap Barisan Huruf Lebih Ribet Dibanding  Deretan Angka
Novia Permatasari mengaku tak menyukai mata pelajaran bahasa Inggris, bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia. Itulah mengapa dia memilih menekuni Matematika
IRSA RICHA RACHMAWATI
Rambutnya panjang hitam bergelombang. Ketika menemui Jawa Pos Radar Batu Senin (14/4), Wanita 17 tahun ini mengenakan kaos putih lengan panjang dipadu celana jeans hitam. Senyum lebar dan manis selalu tersungging ketika dia mengucapkan kata-kata. Raut wajahnya agak malu-malu saat wawancara berlangsung di ruang tamu rumahnya, Jalan Bromo Gang VI Kelurahan Sisir Kecamatan Batu.
boks batu Novia Permatasari”Baru pulang liburan ke Pacitan mulai hari Minggu sampai senin (13/2) malam. Mumpung libur tiga hari,” ucap Via, panggilan Novia Permatasari.
Via merupakan salah seorang perwakilan Kota Batu dan Jawa Timur dalam ajang Olimpiade Siswa Nasional (OSN) Matematika yang akan digelar di Jogjakarta pada 18 Mei 2015 hingga 23 Mei 2015 nanti. Via berangkat ke tingkat nasional bersama enam rekannya dari beberapa kota/kabupaten di Jawa Timur.
Via sebelumnya lolos seleksi OSN Matematika tingkat Kota Batu pada 4 Februari 2015 lalu bersama ketiga temannya menuju ke Jawa Timur. Pada tanggal 17 Maret lalu, ketiganya mengikuti seleksi provinsi dan hanya dua orang yang lolos, salah satunya Via. Impiannya bisa maju ke babak nasional pun terwujud.
”Mulai SD hingga SMA, saya hanya di tingkat provinsi saja dan itu pun hanya finalis. Setidaknya sekarang bisa berkembang,” ungkap remaja yang kini duduk di kelas XI MIPA (Matematika Ilmu Pengetahuan Alam) SMAN 1 Kota Batu ini.
Setelah mengetahui dirinya terpilih menjadi wakil Jawa Timur ke ajang nasional, Via dan  guru matematika, Yanto, langsung mempersiapkan diri dengan menambah jam bimbingan belajar.
Putri kedua dari Catur Bambang Subekti-Agustin Wulan Cahyaning ini setiap hari mendapatkan pelajaran tambahan khusus Matematika. Setiap pukul 10.00, usia pelajaran kelas, Via harus ikut bimbingan belajar. Terkadang jika masih ada pelajaran di jam itu, dia harus izin guru mapel bersangkutan. Ketika hari libur, Via juga tetap belajar Matematika  mulai pukul 09.00 pagi.

”Kadang bimbingannya pulang sekolah juga. Lamanya belajar sampai saya bosen. Tidak dipatok durasinya. Waktu belajarnya juga disesuaikan dengan jadwal ngajar Pak Yanto,” ungkap anak bungsu dari dua bersaudara ini.
Materi yang susah dan sekarang berusaha dikuasai Via adalah materi penalaran (logika). Karena harus benar-benar memahami kalimat tersebut. ”Wah kalau pas kena soal itu, harus bener-bener memahami. Wah ruwet pokoknya kalau kena soal itu,” kata dara yang hobi jalan-jalan ini.
Via mengaku mulai menyukai mata pelajaran matematika sewaktu duduk di kelas IV SDN Sisir 1 Kota Batu. Via sangat menyukai matematika karena dia tak suka dengan mata pelajaran bahasa. Alasannya pun sederhana, karena Via tidak suka membaca.

Banyak teman Via yang mengeluhkan susahnya mata pelajaran matematika. Mereka pun keheranan dengan kegemaran Via menghitung dan menghafal rumus-rumus. ”Kadang teman-teman tanya kenapa Via suka dan pandai matematika padahal itu pelajaran paling sulit. Saya jawab karena saya tidak suka baca,” katanya.
Via mengaku lebih menyukai angka daripada huruf. Baginya melihat deretan huruf ternyata lebih sulit daripada melihat deretan angka. ”Bahasa lebih ribet daripada matematika pokoknya,” kata dara bercita-cita menjadi dosen matematika.
Via menyukai matematika sejak duduk di sekolah dasar. Dia juga sering ikut dalam beberapa lomba matematika. Terbukti banyak prestasi yang sudah dia raih mulai kelas V SD. Di kelas 5 SD, Via diantaranya menjadi juara harapan 1 OSN tingkat Kota Batu tahun 2008. Lalu juara 1 putri lomba siswa teladan SD/MI tahun 2009. Dalam lomba ini Via maju ketingkat provinsi dan mendapatkan juara harapan 1 putri.
Lalu OSN tingkat Kota Batu tahun 2011 mendapatkan juara 2. Pada tahun 2012 dia mengikuti Olimpiade matematika Vektor Nasional di Universitas Negeri Malang dan menyabet juara SMP perorangan rayon Malang. Termasuk semifinalis SMP perorangan dan menjadi finalis.
Dalam OSN SMP tingkat Kota Batu 2012, dia mendapatkan juara 1. Lalu Olimpiade Siswa Rintisan Sekolah Bertaraf Nasional (RSBI) se-Jawa Timur tahun 2012 mata pelajaran matematika, dia mendapatkan medali emas.
Setelah itu, dia mengikuti lomba matematika nasional tahun 2014 menjadi peserta babak 50 besar tingkat SMA. Dan OSN Institut Teknologi Sepuluh November tahun 2015 menjadi semifinalis dan finalis.
Setelah beberapa lombanya hanya sampai pada titik finaslis saja, akhirnya sekarang Via dapat melaju ke tingkat nasional. Usaha yang telah Via buat mulai dari SD hingga SMA baru terwujud di kelas XI SMA.
Via mendapatkan dukungan penuh dari orang tua. Keduanya selalu menyemangatinya. Itulah yang membuat Via terus berjuang mendapatkan prestasi dalam mata pelajaran matematika yang sering menjadi momok siswa sekolah.
”Orang tua selalu mendukung, menyemangati, selalu dan selalu,” ungkap Via dengan muka malu-malunya.
Dia pun sekarang sedang berusaha dengan giat untuk lebih menguasai materi, terutama materi penalaran (logika). Via berharap bisa maju ke tingkat internasional walaupun dia belum lancar berbahasa Inggris. ”Pengen ke internasioal. Siapa yang gak mau, tapi ya bahasa Inggrisnya ini yang agak susah,” harap Via sambil tertawa. (*/yos)
Sumber : http://radarmalang.co.id/novia-permatasari-siswa-sman1-batu-mewakili-jawa-timur-dalam-olimpiade-siswa-nasional-matematika-13411.htm

Kepala Dispendik Kota Batu


Dra.Mistin,M.Pd

Shining Batu

Padamu Negeri

Rumah Belajar Online

Kelas Maya

Info PTK

Info PTK
Info PTK TK-SD-SMP

Link Pemerintahan

Buku Elektronik ( Bse )

Alamat Sekolah Kota Batu

1. SD
2. SMP
3. SMA - SMK

Jumlah Pengunjung


Dispendik Kota Batu

About Me